Senin, 04 Oktober 2010

Asiknya Budidaya Lobster Air Tawar

Mudahnya Budidaya Lobster Air Tawar

Dengan untung yang menjanjikan


Reporter : Fella Sumendap, Asep Syaifullah
Juru Kamera : Damar Galih
Penyunting gambar : Wahyu Indra Rukmana
Lokasi : Langen Sari, Banjar, Jawa Barat


Budidaya lobster air tawar merupakan salah satu usaha yang dapat ditekuni. Harganya di pasaran cukup tinggi, sekitar 100 ribu rupiah per kilogram, membuat budidaya
lobster air tawar menjanjikan keuntungan bila dilakukan dengan teknik yang benar.
Salah satu lokasi budidaya lobster air tawar terdapat di Desa Bojong Kantong, Kecamatan Langen Sari, Banjar, Jawa Barat. Proses pembesaran dilakukan di kolam sawah, sehingga lobster dapat tumbuh lebih cepat.
Lokasi budidaya lobster air tawar di Banjar, Jawa Barat, dari Jakarta dapat dicapai melalui jalan tol Cipularang. Keluar di pintu tol Cileunyi, perjalanan kemudian dilanjutkan ke arah Priangan Timur, tepatnya di Desa Bojong Kantong, kecamatan Langen Sari.
Disinilah budidaya lobster air tawar di lakukan, di areal seluas 1.400 meter persegi milik Endang Hardi. Dia telah menekuni usaha ini sejak 8 tahun lalu, dengan bantuan teknis dari Universitas Galuh Ciamis.
Lobster yang dibudidayakan disini jenis red clow atau penjapit merah, yang bibitnya didatangkan dari Australia. Jenis ini paling banyak diminati pasar, terutama untuk restoran sea food, dan hotel berbintang.
Budidaya lobster air tawar disini mulai dari pemijahan. Proses pemijahan dilakukan di bak semen. Induk lobster disatukan di dalam bak hingga terjadi perkawinan dan membuahkan telur.
Proses pembesaran lobster dilakukan di kolam tanah di tengah sawah. Lobster tumbuh optimal di kolam air tawar dengan ph antara 7 hingga 9, dan suhu antara 23 hingga 30 derajat celsius.
Pemeliharan lobster air tawar relatif tidak sulit. Untuk kolam tanah, makanannya tersedia secara alami berupa plankton. Sebagai makanan tambahan diberikan campuran parutan singkong, buah pepaya dan pelet. Pakan tambahan ini ditebarkan ke kolam sekali sehari.
Lobster dipanen setelah dipelihara selama enam bulan. Pada usia tiga bulan seperti ini, lobster sudah dapat dikonsumsi, namun dari sisi ukuran belum layak, karena belum memenuhi kriteria permintaan pasar.
Lobster jenis penjapit merah dipasarkan di kota-kota di Pulau Jawa. Harganya sekitar 100 ribu rupiah per kilogram. Harga jual lobster di pasaran yang cukup menggiurkan, membuat usaha budidaya ini layak untuk ditekuni karena menjanjikan keuntungan.
Permintaan lobster air tawar jenis penjapit merah cukup tinggi dan belum seluruhnya dapat dipenuhi. Setiap minggunya sentra budidaya lobster air tawar ini menerima permintaan sekitar 5 kwintal lobster, namun baru dapat dipenuhi sekitar 1 kwintal saja.
Kini saatnya untuk mencicipi kelezatan rasa lobster air tawar. Kebetulan Pak Endang dan keluarganya telah menyiapkan lobster untuk kami nikmati bersama-sama. Hmmm, ternyata, rasa lobster air tawar ini memang lezat. Tidak salah bila banyak digemari dan harganya mahal.(Helmi Azahari/Ijs)
dari : indosiar.com

Peluang Usaha Unik: Lobster Air Tawar Nan Menawan

Selasa, 04-09-2007 14:25:53 oleh: Yulius Haflan 
Kanal: Opini

Bila Anda sudah bosen dengan budidaya jenis ikan-ikanan darat, mungkin cobalah budidaya yang satu ini. Sering salah kaprah kalau jenis binatang ini hanya hidup di lautan, ternyata ada pula yang hidup di perairan darat. Nah, dari sekian banyak jenis lobster air tawar yang ada, yang paling layak dan mudah untuk dibudidayakan adalah yang berjenis cherax quadricarinatus atau biasa disebut red claw. Selain dagingnya cukup banyak (dan lezat tentunya), juga mudah dalam pemeliharaannya. Bahkan gizi yang dikandung si lobster ini lebih baik dan non kolesterol.
Unsur mudah dalam pemeliharaan ini sangat penting ditekankan, mengingat tidak hanya berkaitan dengan biaya operasional yang harus reasonable, tapi juga masalah fleksibilitas tempat pengembangbiakan. Bagi yang punya keterbatasan lahan, budidaya lobster ini bisa juga dilakukan di bak-bak artifisial semacam wadding pool anak-anak, box stereofom, hingga talang air.
Secara umum, budidaya lobster air tawar (kita singkat aja dengan LAT) dibagi dalam dua jenis, yaitu pembibitan dan pembesaran. Kalau pembibitan lebih mengarah kepada produksi bibit yang dijual untuk pembesaran, sedangkan pembesaran lebih mengarah kepada usaha pembesaran bibit-bibit LAT hingga pada ukuran yang dianggap layak untuk dikonsumsi. Namun bisa pula antara proses pembibitan dan pembesaran dijadikan satu.
Modal awalnya adalah Anda harus memiliki beberapa sepasang indukan. Dengan memiliki indukan yang sehat dan memenuhi protap (prosedur tetap), proses pembibitan akan lebih baik. Meski terkesan mudah dalam proses beternak LAT, namun saya sarankan untuk mengikuti pelatihan beternak hewan cantik ini. Selain bisa langsung paham dengan praktek, biasanya bisa berguru langsung kepada peternak yang sudah mapan. Bintaro Fish Center yang dimiliki oleh Ir. CunCun Setiawan merupakan salah satu tempat latihan beternak LAT yang layak direkomendasikan.
Masalah harga pasar, sebenarnya cukup menjanjikan. Namun karena pangsa pasarnya masih belum mature, maka seringkali harga pasar tidak bisa dijadikan patokan. Tapi secara ekonomis budidaya ini cukup menjanjikan. Permintaan atas LAT ini tiap tahun semakin meningkat, terutama untuk daerah Jabodetabek dan pangsa pasar ekspor. Untuk lebih jelasnya, bisa Anda lihat dihttp://www.lobsterairtawar.com/ atau http://www.lobsterkingsfarm.com/. Lebih enaknya lagi tinggal Anda buka google dan ketikkan lobster air tawar.
Anda tertarik mencobanya?
Sumber foto: www.tokobagus.com

Merintis usaha memang butuh kejelian dan keberanian. Setiap ada celah dan peluang yang sekiranya bisa membawa hasil, harus segera dimanfaatkan. Contoh nyatanya ada pada diri pengusaha lobster Margianto di Kawasan Berok, Kota Padang. Ketika bisnis lobster di Tanah Air lebih didominasi jenis lobster laut, pengusaha lulusan Fakultas Perikanan UBH ini justru menawarkan alternatif lain. Dia cenderung memilih bisnis lobster air tawar. "Lobster air tawar itu sama persis dengan di laut. Dan, itu sudah diteliti di Amerika Serikat, baik kandungan dagingnya maupun rasanya. Bedanya hanya kolesterolnya lebih rendah dan mengandung omega tiga," kilah Anto. 

Usaha yang dirintis Margianto termasuk pilihan yang berani dan berisiko. Pasalnya, saat ini tidak banyak pengusaha yang mau terjun mengeluti lobster air tawar. Namun, pilihannya tidak salah. Dia berhasil membuktikan bahwa dalam waktu yang relatif singkat usahanya ini mampu meraup penghasilan puluhan juta rupiah setiap bulannya. 


Selain lobster air tawar memiliki keunggulan lain, rupanya Margianto juga jeli melihat peluang pasar. Ternyata, lobster jenis ini banyak diminati sejumlah restoran sea food dan hotel di Sumatera Barat. Harganya dia patok sebesar Rp 150 - 250 ribu per kilogram. 
Melihat pasaran lobster air tawar begitu tinggi. Pria berusia 42 tahun ini rupanya pintar juga melihat peluang untuk lebih mengembangkan usahanya. Maka, sejak satu tahun silam, Margianto pun mulai memberanikan diri untuk membuat peternakan lobster air tawar. Margianto mendirikan usahanya ini di atas tanah seluas 500 meter di belakang rumah tinggal di kawasan Berok, Padang 
Untuk modal awal Cuncun menyediakan dana sekitar Rp 4,5 juta. Ini di antaranya biaya untuk membeli satu set bibit lobster air tawar yang terdiri atas lima betina dan tiga jantan serta berbagai kelengkapan lainnya. Dibantu istrinya yang juga tamatan Fakultas Perikanan UBH, Margianto berhasil menjalankan usahanya. Dari peternakan ini dihasilkan berbagai lobster untuk dikonsumsi. 
Dengan cara pemeliharaan yang cukup mudah, Margianto mengaku sangat optimistis dalam menjalankan usaha ini. Pasalnya, lobster air tawar memiliki keunggulan dan potensi pasar yang cukup menjanjikan. 
Selain membudidayakan lobster, di tempat ini Margianto juga membuka pelatihan bagi orang-orang yang berminat untuk terjun dalam usaha sejenis. Dan, sejak satu tahun terakhir ini, dia mulai lebih memfokuskan usahanya sebagai pusat pelatihan dan penjualan lobster air tawar, tidak hanya untuk pembenihan hingga pembesaran saja. 
Menurut Margianto, latihan diadakan sekitar satu hari. Dalam latihan ini dijelaskan dari awal bagaimana cara membuat kolam, mengolah air, pembenihan hingga pengemasan. Misalnya saja untuk pembenihan. Menurunya lagi, semua orang bisa memanfaatkan tempat yang terbatas seperti aquarium. Dengan tempat ini bisa dibenihkan lobster dengan ukuran dua inci hingga lima sentimeter selama dua bulan. 
"Itu yang kita sebut anak-anakan. Lobster kecil itu kita lempar ke orang lain untuk pembesaran. Pembesaran dengan ukuran tertentu berlangsung kira-kira enam bulan. Jadi total umur lobster delapan bulan. Beratnya kira-kira satu hingga dua ons per ekor," kata Margianto. 

Meski sudah menghasilkan uang hingga jutaan rupiah, namun Margianto menganggap usahanya ini belum sebesar yang diharapkan. Margianto menganggap semua itu masih dalam proses merintis. Karena itulah, dalam waktu dekat, Margianto akan kembali ke kampus dan bekerja sama Fakultas Perikanan UBH untuk menggarap bisnis ini. "Lahan dan kolam serta laboratorium sudah disediakan UBH seluas 7.2 hektar di Lubuk Minturun. Sekarang ini paling hanya beberapa tempat saja yang kita kirim. Kalau ada restoran yang menambah pesanan, kita pasti kekurangan barang (lobster)," kata Margianto. 

Margianto juga berkeinginan akan banyak masyarakat yang tergerak untuk menjalankan bisnis budi daya lobster air tawar dengan serius. Sebab, bukan tidak mungkin akan ada setiap lulusan Fakultas Perikanan atau lulusan Perguruan Tinggi yang juga bisa meraih kesuksesan seperti yang telah dirasakan Margianto, apalagi peluang kerja saat ini sangat terbatas dan persaingan yang sangat ketat. (18 April 2007)

Sumber :
Indrawadi S.Pi
http://www.bung-hatta.info/print.php?news.229

Sumber Gambar:
http://wb5.indo-work.com/pdimage/95/559495_lat.jpg

1 komentar:

  1. Halo, boleh saya minta no kontak pak Margianto? Saya berdomisili di batusangkar dan berminat untuk belajar mengenai lobster air tawar. Terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus