Jumat, 03 Desember 2010

Interferensi Gelombang Cahaya

da dua jenis cahaya, yaitu cahaya polikromatik dan cahaya monokromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Contoh cahaya polikromatik adalah cahaya putih. Adapun cahaya monokromatik adalah cahaya yang hanya terdiri atas satu warna dan satu panjang gelombang. Contoh cahaya monokromatik adalah cahaya merah dan ungu.
Dispersi Cahaya (Disperse Light Wave)
Pernahkah kamu mengamati pelangi? Mengapa pelangi terjadi pada saat gerimis atau setelah hujan turun dan matahari tetap bersinar? Peristiwa terjadinya pelangi merupakan gejala dispersi cahaya. Gejala dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih (polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni (monokromatik).
Di depan telah disinggung bahwa cahaya putih merupakan cahaya polikromatik, artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke prisma maka
cahaya putih akan terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda. Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Indeks bias cahaya tersebut adalah ungu > nila > biru > hijau > kuning > jingga > merah. Perhatikan di samping! Seberkas cahaya polikromatik diarahkan ke prisma. Cahaya tersebut kemudian terurai menjadi cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tiap- tiap cahaya mempunyai sudut deviasi yang berbeda. Selisih antara sudut deviasi untuk cahaya ungu dan merah disebut sudut dispersi. Besar sudut dispersi dapat dituliskan sebagai berikut:
Interferensi Cahaya (Interferensi Light Wave)
Cahaya merupakan gelombang yaitu gelombang elektromagnetik. Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Interferensi cahaya bisa terjadi jika ada dua atau lebih berkas sinar yang bergabung. Jika cahayanya tidak berupa berkas sinar maka interferensinya sulit diamati. Interferensi terjadi jika terpenuhi dua syarat berikut ini:
1. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa
kedua gelombang cahaya harus memiliki beda fase yang selalu
tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama
2. Kedua gelombang cahaya harus memiliki amplitude yang hampir
sama.
INTERFERENSI CELAH GANDA ( INTERFERENSI BY TWO TIGHT APERTURES )
Pada tahun 1804 seorang fisikawan bernama Thomas Young (1773- 1829) dapat mendemonstrasikan interferensi cahaya. Young melewatkan cahaya koheren (sinar-sinarnya sefase dan frekuensi sama) melalui dua celah sempit yang dikenal dengan celah ganda. Perhatikan Gambar (a), dua berkas cahaya koheren dilewatkan pada celah ganda kemudian dapat mengenai layar. Pada layar itulah tampak pola garisgaris terang seperti padaGa mba r(b). Pola garisgaris terang dan gelap inilah bukti bahwa cahaya dapat berinterferensi.
Interferensi cahaya terjadi karena adanya beda fase cahaya dari kedua celah tersebut. Berkas cahaya dari S1 dan S2 yang sampai pada layar terlihat berbeda lintasan sebesar ΔS = d sin θ. Perbedaan panjang lintasan inilah yang dapat menimbulkan fase antara dua berkas cahaya tersebut berbeda. Interferensi akan saling menguatkan jika berkas cahaya sefase dan saling melemahkan jika berlawanan fase. Sefase berarti berbeda sudut fase Δθ = 0, 2π, 4π,..... Sedangkan berlawanan fase berarti berbeda sudut fase Δθ = π, 3π, 5π, ... . Syarat ini dapat dituliskan dengan beda lintasan seperti persamaan berikut:
Interferensi maksimum (garis terang) : d sin θ = n λ
Interferensi minimum (garis gelap) : d sin θ = (n −1 /2 ) λ
Keterangan :
d = jarak antar celah (m),
θ = sudut yang dibentuk berkas cahaya dengan garis mendatar
n = pola interferensi (orde), garis terang n = 0, 1,2,3,....; garis gelap n
= 1,2,3,....
λ = panjang gelombang cahaya yang berinterferensi (m )
Perhatikan kembali Gambar(a ). Untuk sudut θ kecil ( θ ≤ 12o) akan berlaku: sin θ ≈ tg θ berarti selisih lintasannya memenuhi hubungan berikut:
lpdd=θsin
Interferensi pada Lapisan Tipis
Kalian tentu pernah main air sabun yang ditiup sehingga terjadi gelembung. Kemudian saat terkena sinar matahari akan terlihat warna-warni. Cahaya warna-warni inilah bukti adanya peristiwa interferensi cahaya pada lapisan tipis air sabun. Interferensi ini terjadi pada sinar yang dipantulkan langsung dan sinar yang dipantulkan setelah dibiaskan. Syarat terjadinya interferensi memenuhi persamaan berikut:
Interferensi maksimum : 2nd = (m + ) λ21 
Interferensi minimum : 2nd = m . λ
Keterangan :
n = indeks bias lapisan
d = tebal lapisan (m)
λ = panjang gelombang cahaya (m)
m = 0, 1, 2,3, 4,......
PERCOBAAN YOUNG
Interferensi adalah kerja sama antara dua gelombang cahaya atau lebih pada suatu
titik atau daerah tertentu pada suatu waktu tertentu pula. Peralatan yang digunakan
untuk menunjukkan adanya interferensi cahaya disebut interferometer. Salah satu
percobaan yang menunjukkan adanya umbai- umbai interferensi (interference fringe)
adalah percobaan Young (Young experiment). Percobaan Young ini berdasarkan pada
interferometer pemisah muka gelombang (wave front splitting interferometer)
dilukiskan sebagai berikut :
S1, S2, dan Sadalah celah sempit yang dilalui oleh cahaya dengan panjang
gelombang ë. Gelombang cahaya yang memancar dari Sakan mengenai celah S2dan
Sdan menurut teori Huygens dari Sdan Sakan memancar gelombang-gelombang
cahaya yang koheren.
sumber : www.wikipedia.com

Bahan Baku Membuat Plastik

MENGENAL POLIMER
Kebutuhan dan ketergantungan manusia akan plastik dewasa ini sangat besar dan bahan ini menjadi tidak tergantikan oleh material lain. Pemakaian plastik secara besar- besaran dimulai pada tahun 1960, pada saat itu kebutuhan plastik dunia mencapai sembilan juta ton per tahun, pada tahun 2000 kebutuhan dunia akan plastik mencapai 170 juta ton tidak termasuk "elastomer" dan "synthetic er". Keunggulan plastik terhadap material lain dalam pemakaian sehari-hari adalah : ringan, mudah dalam perancangan, low cost, mudah fabrikasi.
Tipe plastik dapat dibedakan menjadi mass consummer plastics, high
performance plastics, dan technical plastics. Mass consummer plastics biasanya suhu
prosesnya rendah misal PVC, HDPE, PS, PP, jenis ini menguasai pasar 60 %, biaya produksinya tergolong murah.Technical plastics harganya 2-3 kali lebih mahal dari mass consummer plastics, sebab suhu prosesnya tinggi contohnya adalah nilon untuk tekstil.
High performance plastics mempunyai sifat fisik dan mekanis lebih baik lagi harganya
mencapai 10-30 kali lipat dari plastik jenis pertama, penguasaan pasar mencapi 2 %
Sifat plastik secara umum memiliki densitas yang rendah, bersifat isolasi terhadap listrik, mempunyai kekuatan mekanik yang bervariasi, ketahanan suhu terbatas, serta ketahanan bahan kimia yang bervariasi.
POLIMER
Definisi polimer menurut international union: for pure and applied chemenstryadalah "suatu material yang memiliki banyak molekul, terdiri dari pengulangan unit yang besar. jika ada penambahan maupun pengurangan dari beberapa unit tidak akan merubah sifat-sifatnya.". Selain secara sintesis polimer juga dapat terdapat di alam seperti natural rubber (NR), Sellulosa, Pati, Alginate dan Protein.Ada dua struktur polimer yaitu :
- Strutur polimer primer linier (seperti serabut benang), bercabang dan Crosslink.
- Struktur sekunder adalah amorph, semi crystaline dan ordered.
Amorph strukturnya tidak teratur, Tg tidak memilki melting point, Tm dibawah Tg material akan mudah patah (brittle), diatas Tg material akan melunak sehingga dapat di proses, selain itu juga bersifat transparan seperti kaca gelas, contoh polimer amorph adalah PVC, PC, PS dan PMMA.
PLASTIK UNTUK BAHAN ISOLASI
Melihat keunggulan dari plastik tersebut maka dikembangkanlah plastik sebagai
suatu bahan isolasi yang digunakan dalam dunia kelistrikan.
Plastik merupakan bahan sintetis yang dibentuk dengan pemanasan dan dapatdiperkeras, yang tergantung pada strukturnya. Peran plastik dalam teknik kelistrikan sangatlah penting, terutama sebagai bahan isolasi. Pada perkembanganya plastik banyak digunakan untuk mengisolasi kawat atau kabel
Plastik dapat dikategorikan menjadi dua yaitu termoplastik dan termoseting. Perbedaan pokok dari keduanya adalah apabila bahan termoplastik dapat dilunakan dengan pemanasan dan pada proses pendinginan akan mengeras lagi. Sedangkan termoseting akan mengeras jika dipanasi dan setelah itu akan tetap menjadi keras dan tidak dapat seperti semula.
Bahan-bahan yang termasuk termoplastik antara lain : polistiren, polietilen, nilon, pleksiglas dan teflon Bahan bahan yang tergolong termoseting antara lain : bakelit, karet dan epoksi.
Secara umum bahan termoplastik tidak tahan terhadap suhu yang cukup tinggi, kecuali teflon. Bahan ini kalau dipanasi pada suhu yang cukup tinggi akan meleleh. Bahan termoseting umumnya tidak terbakar, tetapi pada suhu yang tinggi akan terjadi proses pengarangan dan rontok.
STRUKTUR PLASTIK
Mer adalah unit dasar dari molekul monomer, monomer-monomer digabungmenjadi polimer, terjadinya polimer disebut dengan polimerisasi. Polimerisasi terjadi secara alami maupun dibuat , Mer, monomer, dan polimer dinyatakan sebagai berikut :
Prinsip untuk mendapatkan polimer bahwa masing- masing atom karbon mempunyai 4 lengan dimana masing-masing lengan mengikat atom H. Dalam hal ini memungkinkan mengganti salah satu atau beberapa atom hidrogen dengan Chlor, fluor, benzena.


sumber : www.wikipedia.com