Selasa, 12 Oktober 2010

Sumber Daya Alam di Indonesia


Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lainya.
A.Sumber daya alam berdasarkan jenis :
sumber daya alam hayati / biotik
  adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup.
  contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain
  sumber daya alam non hayati / abiotik
  adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati.
  contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain
B. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan :
sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable
yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan.
contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain
 sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable
ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam.
Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited
contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.
C. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya
sumber daya alam penghasil bahan baku
adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain
sumber daya alam penghasil energi
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.

Sumber daya alam yang dapat diperbarui

Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, udara, tanah, hewan dan tumbuhan.
Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Bagi manusia selain untuk minum, mandi dan mencuci, air bermanfaat juga:

1.     sebagai sarana transportasi
2.     sebagai sarana wisata/rekreasi
3.     sebagai sarana irigasi/pengairan
4.     sebagai PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Cekungan di daratan yang digenangi air terjadi secara alami disebut danau, misalnya Danau Toba di Sumatera Utara. Sedangkan cekungan di daratan yang digenangi air terjadi karena buatan manusia disebut waduk, misalnya waduk Sermo di Kulon Progo dan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri (Jateng).

Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Tumbuhan Manfaat tumbuhan antara lain:
  • Menghasilkan oksigen bagi manusia dan hewan
  • Mengurangi polusi karena dapat menyerap karbondioksida yang dipakai tumbuhan untuk proses fotosintesis
  • Mencegah terjadinya erosi, tanah longsor dan banjir
  • Bahan industri, misalnya kelapa sawit bahan industri minyak goreng
  • Bahan makanan, misalnya padi menjadi beras
  • Bahan minuman, misalnya teh dan jahe
Persebaran sumber daya alam tidak selamanya melimpah. ada beberapa sumber daya alam yang terbatas jumlahnya. kadang-kadang dalam proses pembentukannya membutuhkan jangka waktu yang relatif lama dan tidak dapat di tunggu oleh tiga atau empat generasi keturunan manusia.
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Sumber daya alam dibagi menjadi dua, yaitu: sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.dan yaitu smber daya alam

Udara

Udara yang bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.

Tanah

Tanah adalah lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak dimanfaatkan untuk menanam sumber daya alam pertanian. Pertanian meliputi tanaman untuk makanan pokok, seperti padi, jagung dan sagu. Palawija terdiri dari ubi-ubian dan kacang-kacangan; dan holtikultura yang meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

Hewan

Hewan di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu hewan liar dan hewan piaraan. Hewan liar ialah hewan yang hidup di alam bebas dan dapat mencari makan sendiri, misalnya dari jenis burung, ikan dan serangga. Hewan piaraan ialah hewan yang dipelihara untuk sekadar hobi atau kesenangan semata, misalnya burung perkutut, marmut, kucing dan kakaktua. Hewan ternak ialah hewan yang dikembangbiakkan untuk kemudian dimanfaatkan atau diperjualbelikan.

Tumbuhan

Hutan merupakan sebuah areal luas yang ditumbuhi beraneka ragam pepohonan. Dilihat dari jenis pohonnya, hutan dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1.       Hutan Homogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh satu jenis pohon/tanaman, misal: hutan jati, hutan pinus, hutan cemara dll.
2.       Hutan Heterogen ialah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon/tanaman.
Dilihat dari arealnya, hutan dapat dibagi menjadi lima, yaitu sebagai berikut:
1.       Hutan lindung ialah hutan yang berfungsi melindungi tanah dari erosi, banjir dan tanah longsor.
2.       Hutan produksi ialah hutan yang berfungsi untuk menghasilkan berbagai produk industri dan bahan perlengkapan masyarakat, seperti kayu lapis, mebel, bahan bangunan dan kerajinan tangan.
3.       Hutan wisata ialah hutan yang ditujukan khusus untuk menarik para wisatawan domestik (dalam negeri) maupun wisatawan mancanegara.
4.       Hutan suaka alam ialah hutan yang berfungsi memelihara dan melindungi flora (tumbuhan) dan fauna (hewan).
5.       Hutan Mangrove ialah hutan bakau di tepi pantai yang berfungsi untuk menghindari daratan dari abrasi.
Hasil hutan yang dapat dimanfaatkan oleh kita yaitu: kayu (jati, pinus, cemara, cendana), damar, rotan, bambu dll. Erosi ialah pengkisan tanah yang disebabkan oleh air hujan. Reboisasi ialah penanaman/penghijauan kembali hutan yang telah gundul. Abrasi ialah penyempitan daratan akibat pengikisan tanah yang disebabkan oleh air laut. Korasi ialah pengikisan daratan yang disebabkan oleh angin.
Pertanian
Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, bawang dan berbagai macam buah-buahan, seperti jeruk, apel, mangga, dan durian. Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam.
Perkebunan
Jenis tanaman perkebunan yang ada di Indonesia meliputi karet, cokelat, teh tembakau, kina, kelapa sawit, kapas, cengkih dan tebu. Berbagai jenis di antara tanaman tersebut merupakan tanaman ekspor (kegiatan mengirim barang ke luar negeri ) yang menghasilkan devisa (tabungan bagi negara ).

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui

Ialah sumber daya alam yang apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Biasanya sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui berasal dari barang tambang (minyak bumi dan batu bara) dan bahan galian (emas, perak, timah, besi, nikel dan lain-lain).
Batu Bara
Batu bara berasal dari tumbuhan purba yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu. Batu bara banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan industri dan rumah tangga.
Minyak Bumi
Minyak bumi berasal dari hewan (plankton) dan jasad-jasad renik yang telah mati berjuta-juta tahun.
Besi dan Timah
Besi berasal dari bahan yang bercampur dengan tanah, pasir dan sebagainya. Besi merupakan bahan endapan dan logam yang berwarna putih. Timah berasal dari bijih-bijih timah yang tersimpan di dalam bumi.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam menjadi Energi Alternatif
Menyulap Gelombang Laut jadi Energi Listrik
Alam menyediakan banyak sumber daya yang bisa diolah menjadi energi alternatif. Gelombang air laut termasuk salah satunya. Memanfaatkan sumber daya alam tersebut, Zamrisyaf, salah satu staf perencanaan PLN di wilayah Sumatera Barat, mengembangkan sebuah pembangkit listrik.

Memanfaatkan Sistem Bandul
Pembangkit listrik yang digagas Zamrisyaf dibuat dengan memanfaatkan tenaga gelombang laut dan sistem bandulan. Rancang bangunnya berbentuk ponton, sampan yang rendah dan lebar, yang ditempatkan mengapung di atas permukaan air laut.

Konsep pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem bandulan (PLTGL-SB) ini sebenarnya sederhana. Gerakan air laut akan menggerakkan ponton sesuai dengan alur dan fluktuasi gelombang air laut. Gerakan ponton akibat fluktuasi gelombang laut itu akan membuat bandul-bandul yang ada di dalamnya ikut bergoyang seperti lonceng. Gerakan bandul tersebut, kata Zamrisyaf, akan ditransmisikan menjadi gerakan putar untuk memutar dinamo. Dari situlah, selanjutnya PLTGL-SB bisa menghasilkan energi listrik.

Idealnya, PLTGL-SB dibangun di perairan yang memiliki potensi gelombang laut. Penempatannya, menurut Zamrisyaf, kurang lebih kurang 500-1000 meter dari bibir pantai. Ia menambahkan, seluruh peralatan penggerak, mulai dari bandul sampai dinamo, dipasang dan ditempatkan di dalam ponton. Dengan begitu, selain ponton, tidak ada satupun peralatan utama yang terkena air laut.

Kelebihan
Pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan sistem bandul ini punya beberapa kelebihan. Yang pertama, teknologinya sangat akrab dan ramah lingkungan. "Di samping tidak menggunakan bahan bakar minyak, dalam penempatan pembangkit ini tak ada lahan yang perlu dimodifikasi. Jadi, tidak merusak lahan," papar Zamrisyaf. Bahkan, tambahnya, teknologi ini bisa mengatasi abrasi pantai karena energi gelombang laut yang akan menghantam pantai diambil oleh pembangkit untuk dijadikan energi listrik.

Kelebihan lainnya, dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga gelombang laut lainnya yang umum diproduksi di luar negeri, misalnya yang memanfaatkan temperatur, arus, atau tekanan air laut; PLTGL sistem bandulan ini lebih aman dari kemungkinan rusak akibat air laut. Alasannya, tak ada satupun peralatan utamanya yang terkena air laut, kecuali ponton. Karena itulah, kata Zamrisyaf, pembangkit listrik yang menjanjikan kapasitas daya sekitar 500kW per unit ini cocok untuk diterapkan di daerah kepulauan seperti Indonesia.

Terinspirasi Lonceng Kapal
Zamrisyaf mengaku sudah tertarik dengan energi gelombang air lalu sejak akhir tahun 1990. Ceritanya dimulai saat dia, dalam perjalan pulang ke Padang dari kepulauan Mentawai, merasakan gelombang laut mengombang-ambingkan kapal yang ditumpanginya. Saking besarnya gelombang, bahkan ia merasa kesulitan berjalan di atas kapal yang besar itu. "Saya mulai berpikir tentang bagaimana cara dan bentuk teknologi untuk memindahkan energi gelombang laut menjadi energi mekanik untuk pembangkit listrik," tuturnya.

Penasaran mencari bentuk teknologi yang sesuai, Zamrisyaf sering mengamati perahu-perahu nelayan yang sedang mencari ikan. Ilham akhirnya datang saat dia melakukan perjalanan dari Padang ke Jakarta naik kapal "Lambelu", pada awal 2000. 

"Dalam perjalanan itu, saya mulai mengamati keadaan sekeliling kapal. Akhirnya mata saya tertuju pada lonceng yang ada di depan kapal. Saya tidak tahu untuk apa lonceng itu," katanya. Keesokan harinya, dari temannya, baru Zamrisyaf tahu apa kegunaan dari lonceng tersebut. "Teman saya bilang, malam itu gelombang cukup besar. Akibat dari gelombang yang besar itu, bunyi lonceng kapal terdengar. Nah, baru saya tahu bahwa lonceng itu untuk menandakan besarnya gelombang. Itulah kira-kira bentuk teknologi yang saya cari," kisahnya.

Setelah menemukan bentuk teknologinya, Zamrisyaf mulai melakukan penelitian dan uji coba kecil-kecilan. "Peralatan utama yang diperlukan untuk PLTGL sistem bandulan ini, di samping ponton dan bandul juga perlu dilengkapi dengan bevel-gear dan minimal dua buah one-way bearing (untuk satu bevel-gear), dan peralatan pendukung lainnya, seperti pompa dan motor hidrolik," jelasnya.

Pengembangan
Menurut Zamrisyaf, pengembangan pembangkit listrik ini cukup memakan waktu lantaran terkendala beberapa hal. "Kesulitan bagi saya yang pertama tentu masalah biaya untuk melakukan penelitian dan uji coba, untuk menemukan teknologi yang cocok untuk mengubah energi gelombang laut jadi energi mekanik, terutama untuk listrik," ungkapnya. Selain itu, tidak banyak orang, termasuk akademisi, atau lembaga yang paham bahwa penelitian dan uji coba itu masih butuh tahapan-tahapan untuk menyempurnakan hasilnya. 

Mengenai pengadaan peralatan untuk membangun PLTGL-SB itu, dia mengaku tidak mengalami kesulitan. Hampir 90 persen teknologi untuk mengembangkan pembangkit listrik ini berasal dari dalam negeri.

"Waktu penelitian dan uji coba lanjutan keempat, saya sempat dibantu oleh GM PLN wilayah Sumbar saat itu, Pak Sudirman. Waktu posisi Pak Sudirman digantikan GM yang baru, oleh GM yang baru itu, kelanjutannya diserahkan ke PLN Litbang di Duren Tiga, Jakarta," kata Zamrisyaf. Saat ditanya apakah penelitiannya ini didukung oleh PLN, dia menjawab, "Sulit bagi saya menjawabnya karena sejak uji coba pertama sampai ketiga saya menggunakan dana pribadi, dan sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari PLN."

Kendati demikian, potensi komersial dari pembangkit listrik ini amat jelas, ungkap Zamrisyaf. "Selain ramah lingkungan dan tidak mempergunakan BBM, potensi energi primernya juga banyak tersedia dan menjanjikan. Selain itu, hampir 90 persen peralatan untuk membangun PLTGL sistem bandul menggunakan konten lokal," penerima penghargaan 100 Inovasi Indonesia 2008 ini memaparkan. Dia sendiri sudah mematenkan penemuannya ini dan berencana untuk mencari sponsor untuk mengkomersialisasikannya.
Azas-azas Sumber Daya Alam

• Azas 1, ada dua jenis sumber daya alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang pengunaan seterusnya dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
• Azas 2, untuk semua katagori sumber daya alam, kalau pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum.
• Azas 3. materi, energi, ruang, waktu, keanekaragaman, semua termasuk katagori sumber alam.
• Azas 4. semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup populasi atau ekosistemdapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepas.
• Azas 5, tidak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien. Meskipun energi itu tidak pernah hilang, tetapi energi tersebut akan terus diubah kedalam bentuk yang kurang bermanfaat.

 Refrensi

-         Wikipedia bahasa Indonesia. Ensiklopedia bebas. Sumber Daya Alam di Indonesia.
-         Restuti, Ajeng arjanti.Energi Laut (ombak, gelombang,arus). Kumpulan artikel – 106.
-         Tirtharaharja, umar. 2005. Sumber Daya Alam. Jakarta : Bumi Aksara
-         http://organisasi.org/pengertian_sumber_daya_alam_dan _pembagian_macam_jenisnya_biologi